HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Thursday, May 19, 2016

Kiehl’s Midnight Recovery Concentrate Review


Face oil lagi hits belakangan ini dan saya ikut-ikutan kena racun. Eh, tapi bukan karena itu saya memutuskan untuk memboyong MRC waktu ke Kiehl’s Boutique Maret lalu. Setelah ngobrol-ngobrol dengan KCR saya sadar kalo step penting yang saya lakukan dengan kurang benar selama ini adalah night treatment. Selama proses lepas dari krim dokter, saya pakai Aloe Vera Lotion ber SPF 15 sebagai krim malam. Habisnya saya nggak menemukan night treatment yang cocok. Selain itu takut nyoba juga, salah-salah malah beruntusan, kan repot. Nah, krim ber SPF itu ternyata kurang tepat kalau digunakan malam hari. Akhirnya saya memantapkan hati pada Kiehl’s Midnight Recovery Concentrate.

Awalnya saya random aja sih berharap mudah-mudahan cocok dengan face oil. Yang bikin yakin karena sebelumnya saya banyak membaca review positif tentang si MRC ini. Sahabat saya yang duluan pakai Kiehl’s juga merekomendasikan serum ini. Mana harganya juga lumayan kan, jadi doa saya kenceng banget semoga the price meets the result.

“Midnight Recovery Concentrate is a replenishing elixir of pure essential oils and distilled botanicals to visibly restore the appearance of skin by morning”

What are the ingredients?

Evening Primrose
Evening Primrose Oil berfungsi efektif melindungi, memperbaiki, dan mencerahkan kulit.

Lavender Essential Oil 
Lavender Essential Oil membantu menenangkan kulit yang mengalami peradangan atau iritasi, membantu mengurangi noda dan meratakan warna kulit. Juga membuat kulit terlihat lebih cerah.

Squalane
Squalane adalah botanical lipid (lemak botani) yang struktur molekulnyanya sama dengan minyak alami wajah. Cepat terserap oleh kulit wajah, dan membantu mengembalikan kelembaban alami kulit serta membuat kulit ekstra lembut dan halus. 

Setiap malam saya ambil dua tetes kecil MRC, ratakan di kedua telapak tangan kemudian pijat perlahan di wajah dan leher sambil sesekali menghirup aroma lavendernya. Waktu coba pertama kali, ah-mazing! Kulit saya sepertinya langsung bisa mingle gitu sama face oil ini. Meskipun teksturnya oil, tapi menyerap dengan baik di kulit wajah saya. Wajah saya rasanya langsung ternutrisi maksimal! Yang juga saya suka adalah wangi lavender yang enak banget dan bikin relaks. Keesokan paginya memang terlihat agak berminyak, tapi saya suka. Rasanya lembab dan lembut. Jerawat kecil yang muncul di sekitar dahi dan pipi juga jadi kalem. Makin mantap lah saya meneruskan pemakaian MCR untuk pm routine. Dan nggak kerasa sekarang sudah lebih dari dua bulan pemakaian. Syukurlah kulit saya menerima dengan baik. Kalau glowing sih belum nampak, tapi saya merasa kulit wajah saya jadi kenyal dan sehat. 

Saran dari KCR adalah gunakan dua tetes saja jangan lebih, cukup kok untuk mengcover seluruh area wajah dan leher. Meskipun kadang merasa kurang, tapi sebaiknya jangan berlebihan pakainya, nanti malah memunculkan masalah baru pada kulit. Saya setuju bahwa skincare nggak bekerja optimal bukan karena nggak cocok dengan kulit kita, tapi mungkin cara pemakaian kita yang salah atau kurang tepat.



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Thursday, May 12, 2016

Chasing Perfection


Perfection is addictive.
I’ve been chasing it all of my life. I won’t admit that sometimes I’m tired. You may see me strong but I sigh a lot. Perhaps, you know me cheerful but I worry the most.

Ketika saya temui seseorang yang stands out dalam suatu lingkungan, saya sangat ingin menjadi sepertinya. Bukan apa-apa, jalan hidup saya bisa dibilang baik-baik saja kok, bahkan sangat baik. Keluarga yang penuh cinta, pencapaian yang baik di sekolah, kehidupan cinta yang mulus. Saya juga punya beberapa sahabat baik.
Saya adalah orang dengan optimisme yang sangat tinggi. Saya yakin semua hal dapat berjalan sesuai apa yang saya rencanakan. Saya yakin akan mendapatkan yang terbaik versi saya.

Chasing perfection bukanlah nggak bersyukur.
Saya bersyukur atas hidup saya. Terlebih karena ibu saya selalu mewanti-wanti saya untuk itu. Kedua orang tua saya adalah gambaran bagaimana saya seharusnya mensyukuri hidup yang saya jalani. Tidak ada satu alasan pun untuk tidak bersyukur atas segala yang saya punya dan telah saya peroleh.

Tetapi saya tentu saja punya ego. I believe that I could be the best, and do more. Ada keyakinan dalam diri saya bahwa saya bisa melakukan apa yang orang lain lakukan. Dan saya akan berusaha melakukannya dengan lebih baik.

Saya terbiasa mendapat apa yang saya targetkan, sehingga saya sangat takut gagal.
“Kamu hampir nggak pernah mengalami kegagalan ya? Pantesan hal-hal kecil gini aja kamu pikirin banget.” Someone said this and he keep reminds me about flaws in our life.

Iya, saya jarang, bahkan hampir nggak pernah mengalami kegagalan besar. Sekali yang paling saya ingat adalah ketika saya gagal diterima di Fakultas Kedokteran lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Sedikitnya pengalaman gagal ternyata banyak mempengaruhi karakter saya. Saya cenderung nggak tahan kritik, dan sifat terlalu optimis membawa saya pada banyak kekecewaan. Mood saya akan sangat jelek ketika apa yang saya rencanakan tidak berjalan dengan semestinya.

Optimism is good, but It could make you suffer too.

Lambat laun saya semakin bisa menerima bahwa memang ada hal-hal yang tidak bisa saya kendalikan. Tidak semua hal bisa berjalan sesuai keinginan saya. Terlebih saya belajar menerima bahwa saya bukanlah tokoh manusia super dengan kemampuan bisa melakukan semua hal tanpa cela. Tapi tunggu, bahkan manusia superpun nggak cemerlang di semua bidang kan.

One day I’m facing failure. Later I realize that It makes me try twice harder, go further, and push me to be better that I’ve ever be.

About chasing perfection? I will and always will be doing it.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Tuesday, May 10, 2016

Kiehl’s Calendula Herbal-Extract Toner Review


Buat saya yang anti banget sama toner, mencoba menambahkan toner ke ritual am-pm adalah sesuatu yang bikin dag dig dug. Tapi semakin hari saya rasa mengadopsi Kiehls Calendula Herbal-Extract Toner adalah keputusan yang tepat. Masih ingat kan dengan pengalaman pertama saya berkonsultasi dengan KCR? Waktu itu saya dianjurkan untuk menggunakan toner supaya kondisi kulit saya selepas pemakaian krim dokter bisa cepat normal. Nah, akhirnya setelah pemakaian kurang lebih dua bulan, saya akan sharing how this toner works on me.

“made with Whole Flowers dan Pure Extract, this effective toner is formulated with selected herbal extracts to gently cleanse and soothe normal to oily skin types without the use of alcohol or harsh synthetic drying agents. Our Calendula Herbal-Extract Toner may be used to soothe and improve problem areas”

What are the ingredients?

Allantoin
Allantoin adalah senyawa yang terdapat pada akar tanaman herbal yang disebut Comfrey. Dikenal dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dapat menenangkan dan mengurangi peradangan.

Calendula
Calendula diekstraksi dari bunga Marigold, sangat cocok untuk kulit berminyak termasuk yang sensitif sekalipun. Menenangkan dan terutama menghaluskan kulit.

Great Burdock
Great Burdock terkenal sangat lembut dan alami untuk membantu mengatasi kulit kering.

Deskripsi produk ini menurut saya nggak berlebihan sama sekali. Kalau melihat bahan-bahan penyusunnya yang alami beserta kegunaannya, saya jadi paham kenapa toner ini difavoritkan banyak orang dan jadi bestseller nya Kiehl's.

How this toner works on me?



Saya mengaplikasikannya kurang lebih sepanjang 2 cm di kapas (kapas saya potong jadi dua biar hemat), kemudian saya oles dengan lembut di wajah sambil sesekali di tepuk-tepuk. Di awal pemakaian, sempat muncul bintik-bintik kecil di beberapa area wajah saya, terutama dahi dan pipi. Tapi syukurlah nggak lama, karena selang sehari dua hari bintik-bintik kecil itu mulai hilang. Kalau muncul jerawat atau bintik kecil, saya suka kompres sebentar dengan toner ini (kapas yang dibasahi toner ditempelkan agak lama). I think It helps! Selain itu saya rasa banyak terbantu juga oleh Midnight Recovery Concentrate yang saya aplikasikan di malam hari (saya review setelah ini ya!).

Yang saya suka dari toner ini...
  • Nggak bikin kulit saya kering. Kiehl's Calendula Herbal-Extract Toner mengubah persepsi saya tentang toner. Mungkin sebelumnya saya hanya belum ketemu toner yang tepat.
  • Melihat kelopak-kelopak bunga yang tercampur di botol bikin saya merasa toner ini benar-benar alami. Waktu diaplikasikan pun saya merasa sedang memakai perawatan herbal.
  • Wanginya enaaaak, mirip-mirip wangi green tea.
So far saya puas dengan toner ini. Kiehl's Calendula Herbal-Extract Toner bisa menenangkan kulit saya selepas penggunaan krim perawatan dokter kulit dan meredakan kemerahan kulit sensitif saya. Di sisi lain toner ini juga mengontrol minyak tanpa mengelupas kulit. Komplit banget deh!



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+